A. Pengertian Penginderaan Jauh
Penginderaan
jauh dapat disejajarkan dengan suatu proses membaca. Denganmenggunakan mata
bertindak sebagai alat pengindera (sensor) yang menerimacahaya yang dipantulkan.Data
yang diterima oleh mata berupa energi sesuai dengan jumlah cahaya yang
dipantulkan dari bagian terang.Data tersebut dianalisis atau ditafsir di dalam
pikiran agar dapatmenerangkan bahwa bagian yang gelap pada halaman ini
merupakan sekumpulan huruf-huruf yang menyusun kata-kata.Lebih dari itu,
kata-kata tersebut menyusun kalimat-kalimat, dan menafsir arti informasi yang
terdapat pada kalimat-kalimat itu.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa
definisi penginderaan jauh.
1. Penginderaan jauh adalah ilmu atau seni
untuk memperoleh informasi tentang objek,daerah atau gejala, dengan jalan
menganalisis data yang diperoleh denganmenggunakan alat, tanpa kontak langsung
dengan objek, daerah atau gejala yangakan dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1990).
2. Penginderaan jauh merupakan upaya untuk
memperoleh, menemutunjukkan(mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan
sensor pada posisi pengamatandaerah kajian (Avery, 1985).
3. Penginderaan jauh merupakan teknik yang
dikembangkan untuk memperoleh danmenganalisis informasi tentang bumi. Informasi
itu berbentuk radiasi elektromagnetikyang dipantulkan atau dipancarkan dari
permukaan bumi (Lindgren, 1985).
Dari beberapa batasan pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa penginderaan jauhmerupakan upaya memperoleh informasi
tentang objek dengan menggunakan alat yangdisebut “sensor”, tanpa kontak
langsung dengan objek.Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa penginderaan jauh
merupakan upaya untukmemperoleh data dari jarak jauh dengan menggunakan
peralatan tertentu. Data yangdiperoleh itu kemudian dianalisis dan dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan.
Data yang diperoleh dari penginderaan jauh
dapat berbentuk hasil dari variasi daya,gelombang bunyi atau energi
elektromagnetik.Sebagai contoh grafimeter memperolehdata dari variasi daya
tarik bumi (gravitasi), sonar pada sistem navigasi memperolehdata dari
gelombang bunyi dan mata kita memperoleh data dari energi elektromagnetik.
Jadi penginderaan jauh merupakan pemantauan
terhadap suatu objek dari jarak jauhdengan tidak melakukan kontak langsung
dengan objek tersebut.
B. Masukan Data Penginderaan Jauh
Dalam penginderaan jauh didapat masukan data
atau hasil observasi yang disebut citra.Citra dapat diartikan sebagai gambaran
yang tampak dari suatu objek yang sedangdiamati, sebagai hasil liputan atau
rekaman suatu alat pemantau. Sebagai contoh,memotret bunga di taman. Foto bunga
yang berhasil kita buat itu merupakan citra bungatersebut. Menurut Simonett
(1983): bahwa citra sebagai gambaran rekaman suatu objek(biasanya berupa suatu
gambaran pada foto) yang didapat dengan cara optik, elektrooptik, optik mekanik
atau elektronik. Di dalam bahasa Inggris terdapat dua istilah yangberarti citra
dalam bahasa Indonesia, yaitu “image” dan “imagery”, akan tetapi istilahimagery
dirasa lebih tepat penggunaannya (Susanto, 1986).
Agar dapat dimanfaatkan maka citra tersebut
harus diinterpretasikan atau diterjemahkan/ditafsirkan terlebih
dahulu.Interpretasi citra merupakan kegiatan mengkaji foto udara dan atau citra
dengan maksuduntuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut
(Estes danSimonett, 1975).
Singkatnya interpretasi citra merupakan suatu
proses pengenalan objek yang berupagambar (citra) untuk digunakan dalam
disiplin ilmu tertentu seperti Geologi, Geografi,Ekologi, Geodesi dan disiplin
ilmu lainnya.
Dalam menginterpretasikan citra dibagi
menjadi beberapa tahapan, yaitu:
1. Deteksi
ialah pengenalan objek yang mempunyai karakteristik tertentu oleh sensor.
2. Identifikasi
ialah mencirikan objek dengan menggunakan data rujukan.
3. Analisis
ialah mengumpulkan keterangan lebih lanjut secara terinci.
C. Alat Penginderaan Jauh
Untuk melakukan penginderaan jarak jauh
diperlukan alat sensor, alat pengolah datadan alat-alat lainnya sebagai
pendukung.Oleh karena sensor tidakditempatkan pada objek, maka perluadanya
wahana atau alat sebagaiSatelittempat untuk meletakkan sensor.RoketWahana
tersebut dapat berupaKetinggian dalam km (skala logaritmik), balon udara,
pesawat terbang,satelit atau wahana lainnya (lihatgambar 1.2). Antara sensor,
wahana, dan citra diharapkan selaluberkaitan, karena hal itu akanmenentukan
skala citra yang dihasilkan.
Dengan menggunakan wahana seperti di atas
itulah maka alat penginderaan jauhditempatkan.Semakin tinggi letak sensor maka
daerah yang terdeteksi atau yang dapat diterima olehsensor semakin luas.Jadi
jangkauan penginderaannya semakin luas.
Alat sensor dalam penginderaan jauh dapat
menerima informasi dalam berbagai bentukantara lain sinar atau cahaya,
gelombang bunyi dan daya elektromagnetik.Alat sensor digunakan untuk melacak,
mendeteksi, dan merekam suatu objek dalamdaerah jangkauan tertentu.Tiap sensor
memiliki kepekaan tersendiri terhadap bagianspektrum elektromagnetik.Kemampuan
sensor untuk merekam gambar terkecil disebutresolusi spasial.Semakin kecil
objek yang dapat direkam oleh sensor semakin baiksensor dan semakin baik
resolusi spasial pada citra.
Berdasarkan proses perekamannya sensor dapat
dibedakan atas:
1. Sensor Fotografi
Proses
perekamannya berlangsung seperti pada kamera foto biasa, atau yang kitakenal
yaitu melalui proses kimiawi. Tenaga elektromagnetik yang diterima
kemudiandirekam pada emulsi film dan setelah diproses akan menghasilkan foto.
Ini berarti, disamping sebagai tenaga, film juga berfungsi sebagai perekam,
yang hasil akhirnyaberupa foto udara, jika perekamannya dilakukan dari udara,
baik melalui pesawatudara atau wahana lainnya.Tapi jika perekamannya dilakukan
dari antariksa makahasil akhirnya disebut foto satelit atau foto orbital.
Menurut
Lillesand dan Kiefer, ada beberapa keuntungan menggunakan sensorfotografi,
yaitu:
a. Caranya sederhana seperti proses
pemotretan biasa.
b. Biayanya tidak terlalu mahal.
c. Resolusi spasialnya baik.
2. Sensor
Elektronik
Sensor
elekronik berupa alat yang bekerja secara elektrik dengan pemrosesanmenggunakan
komputer.Hasil akhirnya berupa data visual atau data digital/numerik.
Proses
perekamannya untuk menghasilkan citra dilakukan dengan memotret datavisual dari
layar atau dengan menggunakan film perekam khusus. Hasil akhirnyaberupa foto
dengan film sebagai alat perekamannya dan tidak disebut foto udaratetapi citra.
Agar informasi-informasi dalam berbagai
bentuk tadi dapat diterima oleh sensor,maka harus ada tenaga yang membawanya
antara lain matahari.Informasi yang diterima oleh sensor dapat berupa:
1. Distribusi
daya (forse).
2. Distribusi
gelombang bunyi.
3.
Distribusi tenaga elektromagnetik.
Informasi tersebut berupa data tentang objek
yang diindera dan dikenali dari hasilrekaman berdasarkan karakteristiknya dalam
bentuk cahaya, gelombang bunyi, dantenaga elektromagnetik. Contoh: Salju dan
batu kapur akan memantulkan sinar yangbanyak (menyerap sinar sedikit) dan air
akan memantulkan sinar sedikit (menyerapsinar banyak).Informasi tersebut
merupakan hasil interaksi antara tenaga dan objek.Interaksi antara tenaga dan
objek direkam oleh sensor, yang berupa alat-alat sebagaiberikut:
1. Gravimeter:
mengumpulkan data yang berupa variasi daya magnet.
2. Magnetometer
: mengumpulkan data yang berupa variasi daya magnet.
3. Sonar:
mengumpulkan data tentang distribusi gelombang dalam air.
4. Mikrofon:
mengumpulkan/menangkap gelombang bunyi di udara.
5. Kamera:
mengumpulkan data variasi distribusi tenaga elektromagnetikyang berupa sinar.
Seperti
telah disebutkan bahwa salah satu tenaga yang dimanfaatkan dalampenginderaan
jauh antara lain berasal dari matahari dalam bentuk tenagaelektromagnetik. Matahari
merupakan sumber utama tenaga elektromagnetik ini.Di samping matahari sebagai
sumber tenaga alamiah, ada jugasumber tenaga lain, yakni sumber tenaga buatan.
D.
Sistem Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh dengan menggunakan tenaga
matahari dinamakan penginderaanjauh sistem pasif.Penginderaan jauh sistem pasif
menggunakan pancaran cahaya, hanya dapat beroperasipada siang hari saat cuaca
cerah.Penginderaan jauh sistem pasif yang menggunakantenaga pancaran tenaga
thermal, dapat beroperasi pada siang maupun malam hari.
Citra mudah pengenalannya pada saat perbedaan
suhu antara tiap objek cukup besar.Kelemahan penginderaan jauh sistem ini
adalah resolusi spasialnya semakin kasar karenapanjang gelombangnya semakin
besar.Penginderaan jauh dengan menggunakan sumber tenaga buatan disebut
penginderaanjauh sistem aktif.Penginderaan sistem aktif sengaja dibuat dan
dipancarkan darisensor yang kemudian dipantulkan kembali ke sensor tersebut
untuk direkam.Padaumumnya sistem ini menggunakan gelombang mikro, tapi dapat
juga menggunakanspektrum tampak, dengan sumber tenaga buatan berupa
laser.Penginderaan jauh yang menggunakan Matahari sebagai tenaga alamiahdisebut
penginderaan jauh sistem pasif, sedangkan yang menggunakan sumbertenaga lain
(buatan) disebut penginderaan jauh sistem aktif.
Tenaga elektromagnetik pada penginderaan jauh
sistem pasif dan sistem aktif untuksampai di alat sensor dipengaruhi oleh
atmosfer.Atmosfer mempengaruhi tenaga elektromagnetik yaitu bersifat selektif
terhadap panjanggelombang, karena itu timbul istilah “Jendela atmosfer”, yaitu
bagian spectrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Adapun jendela
atmosfer yang seringdigunakan dalam penginderaan jauh ialah spektrum tampak
yang memiliki panjanggelombang 0,4 mikrometer hingga 0,7 mikrometer. Spektrum
elektromagnetik merupakan spektrum yang sangat luas,hanya sebagian kecil saja
yang dapat digunakan dalam penginderaan jauh, itulahsebabnya atmosfer disebut
bersifat selektif terhadap panjang gelombang.Hal ini karenasebagian gelombang
elektromagnetik mengalami hambatan, yang disebabkan oleh butir-butir yang ada
di atmosfer seperti debu, uap air dan gas. Proses penghambatannyaterjadi dalam
bentuk serapan, pantulan dan hamburan.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah
tenaga matahari untuk sampai kepermukaan bumi adalah:
1. Waktu
(jam atau musim): faktor waktu berpengaruh terhadap banyak sedikitnya energi
matahari untuk sampaike bumi. Misalnya pada siang hari jumlah tenaga yang
diterima lebih banyakdibandingkan dengan pagi.
2. Lokasi:
lokasi ini erat kaitannya dengan posisinya terhadap lintang geografi dan
posisinyaterhadap permukaan laut. Misalnya di daerah khatulistiwa jumlah tenaga
yang diterimalebih banyak dari pada daerah lintang tinggi.
3. Kondisi
cuaca: kondisi cuaca mempengaruhi adanya hambatan di atmosfer. Misalnya saat
cuacaberawan jumlah tenaga yang diterima lebih sedikit dari pada saat cuaca
cerah.
E.
Jenis Citra
Seperti telah diterangkan pada kegiatan
belajar 1, bahwa masukan dalam penginderaanjauh berupa bermacam-macam data.
Hasil proses rekaman data penginderaan jauhtersebut berupa:
1. Data
digital atau data numerik untuk dianalisis dengan menggunakan komputer.
2. Data
visual dibedakan lebih jauh atas data citra dan data non citra untuk
dianalisisdengan cara manual. Data citra berupa gambaran mirip aslinya,
sedangkan datanon citra berupa garis atau grafik.
Citra
dapat dibedakan atas citra foto (photographic image) atau foto udara dan citra
nonfoto (non photographic image).
1.
Citra Foto
Citra foto adalah gambaran yang dihasilkan
dengan menggunakan sensor kamera.Citra foto dapat dibedakan berdasarkan:
a.Spektrum Elektromagnetik yang digunakan. Berdasarkan
spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dapatdibedakan atas:
1) Foto ultra violet yaitu foto yang dibuat
dengan menggunakan spektrum ultraviolet dekat dengan panjang gelombang 0,29
mikrometer.
2) Foto ortokromatik yaitu foto yang dibuat
dengan menggunakan spectrum tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4
- 0,56 mikrometer).3) Foto pankromatik yaitu foto yang dengan menggunakan
spektrum tampakmata.
4) Foto infra merah yang terdiri dari foto
warna asli (true infrared photo) yangdibuat dengan menggunakan spektrum infra
merah dekat sampai panjanggelombang 0,9 mikrometer hingga 1,2 mikrometer dan
infra merah modifikasi(infra merah dekat) dengan sebagian spektrum tampak pada
saluran merahdan saluran hijau.
b. Sumbu
kamera
Foto
udara dapat dibedakan berdasarkan arah sumbu kamera ke permukaanbumi, yaitu:
1) Foto vertikal atau foto tegak (orto
photograph), yaitu foto yang dibuat dengansumbu kamera tegak lurus terhadap
permukaan bumi.
2) Foto condong atau foto miring (oblique
photograph), yaitu foto yang dibuatdengan sumbu kamera menyudut terhadap garis
tegak lurus ke permukaanbumi. Sudut ini pada umumnya sebesar 10 derajat atau
lebih besar.Tapiapabila sudut condongnya masih berkisar antara 1 - 4 derajat,
foto yangdihasilkan masih digolongkan sebagai foto vertikal.
Foto
condong masih dibedakan lagi menjadi:
a) Foto agak condong (low oblique
photograph), yaitu apabila cakrawalatidak tergambar pada foto.
b) Foto sangat condong (high oblique
photograph), yaitu apabila pada fototampak cakrawalanya.
Beda
antara foto vertikal, foto agak condong dan foto sangat condong disajikan.
c. Warna
yang digunakan
Berdasarkan
warna yang digunakan, citra foto dapat dibedakan atas:
1) Foto berwarna semua (false colour).
Warna
citra pada foto tidak sama dengan warna aslinya. Misalnya pohon-pohon yang
berwarna hijau dan banyak memantulkan spketrum infra merah,pada foto tampak
berwarna merah.
2) Foto
berwarna asli (true colour).Contoh: foto pankromatik berwarna.
d. Wahana
yang digunakan
Berdasarkan
wahana yang digunakan, ada 2 (dua) jenis citra, yakni:
1) Foto udara, dibuat dari pesawat udara atau
balon
2) Foto satelit/orbital, dibuat dari satelit.
2. Citra Non Foto
Citra non foto adalah gambaran yang dihasilkan
oleh sensor bukan kamera.Citra non foto dibedakan atas:
a. Spektrum
elektromagnetik yang digunakan. Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang
digunakan dalam penginderaan,citra non foto dibedakan atas:
1) Citra infra merah thermal, yaitu citra
yang dibuat dengan spektrum infra merahthermal. Penginderaan pada spektrum ini
mendasarkan atas beda suhu objekdan daya pancarnya pada citra tercermin dengan
beda rona atau bedawarnanya.
2) Citra radar dan citra gelombang mikro,
yaitu citra yang dibuat dengan spectrum gelombang mikro. Citra radar merupakan
hasil penginderaan dengan sistimaktif yaitu dengan sumber tenaga buatan, sedang
citra gelombang mikrodihasilkan dengan sistim pasif yaitu dengan menggunakan
sumber tenagaalamiah.
b. Sensor yang digunakanBerdasarkan sensor
yang digunakan, citra non foto terdiri dari:
1) Citra tunggal, yakni citra yang dibuat
dengan sensor tunggal, yang salurannyalebar.
2) Citra multispektral, yakni citra yang
dibuat dengan sensor jamak, tetapisalurannya sempit, yang terdiri dari:
a) Citra
RBV (Return Beam Vidicon), sensornya berupa kamera yanghasilnya tidak dalam
bentuk foto karena detektornya bukan film danprosesnya non fotografik.
b) Citra
MSS (Multi Spektral Scanner), sensornya dapat menggunakanspektrum tampak maupun
spektrum infra merah thermal. Citra ini dapatdibuat dari pesawat udara.
F. Interpretasi Citra
Menurut Este dan
Simonett, 1975: Interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji fotoudara atau
citra dengan maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya
objek tersebut.Jadi di dalam
interpretasi citra, penafsir mengkaji citra dan berupaya mengenali objekmelalui
tahapan kegiatan, yaitu:
1. deteksi
2. identifikasi
3. analisis
Setelah melalui
tahapan tersebut, citra dapat diterjemahkan dan digunakan ke dalam
berbagai kepentingan seperti dalam:
geografi, geologi, lingkungan hidup, dan sebagainya.
Pada dasarnya
kegiatan interpretasi citra terdiri dari 2 proses, yaitu melalui
pengenalanobjek melalui proses deteksi dan penilaian atas fungsi objek.
1. Pengenalan objek melalui proses deteksi
yaitu pengamatan atas adanya suatuobjek, berarti penentuan ada atau tidaknya
sesuatu pada citra atau upaya untukmengetahui benda dan gejala di sekitar kita
dengan menggunakan alatpengindera (sensor).Untuk mendeteksi benda dan gejala di
sekitar kita, penginderaannya tidakdilakukan secara langsung atas benda,
melainkan dengan mengkaji hasil rekamandari foto udara atau satelit.
2. Identifikasi.
Ada 3 (tiga) ciri utama benda yang tergambar
pada citra berdasarkan ciri yangterekam oleh sensor yaitu sebagai berikut:
a. Spektoral
Ciri spektoral ialah ciri
yang dihasilkan oleh interaksi antara tenagaelektromagnetik dan benda yang
dinyatakan dengan rona dan warna.
b. Spatial
Ciri
spatial ialah ciri yang terkait dengan ruang yang meliputi bentuk,
ukuran,bayangan, pola, tekstur, situs, dan asosiasi.
c. Temporal
Ciri
temporal ialah ciri yang terkait dengan umur benda atau saat perekaman.
3. Penilaian
atas fungsi objek dan kaitan antar objek dengan cara menginterpretasidan
menganalisis citra yang hasilnya berupa klasifikasi yang menuju ke arah
teorisasidan akhirnya dapat ditarik kesimpulan dari penilaian tersebut. Pada
tahapan ini,interpretasi dilakukan oleh seorang yang sangat ahli pada
bidangnya, karena hasilnyasangat tergantung pada kemampuan penafsir
citra.Menurut Sutanto, pada dasarnya interpretasi citra terdiri dari dua
kegiatan utama,yaitu perekaman data dari citra dan penggunaan data tersebut
untuk tujuan tertentu.
Perekaman data dari citra berupa pengenalan
objek dan unsur yang tergambar padacitra serta penyajiannya ke dalam bentuk
tabel, grafik atau peta tematik. Urutan kegiatandimulai dari menguraikan atau
memisahkan objek yang rona atau warnanya berbedadan selanjutnya ditarik garis
batas/delineasi bagi objek yang rona dan warnanya sama.Kemudian setiap objek
yang diperlukan dikenali berdasarkan karakteristik spasial danatau unsur
temporalnya.Objek yang telah dikenali jenisnya, kemudian diklasifikasikan
sesuai dengan tujuaninterpretasinya dan digambarkan ke dalam peta kerja atau
peta sementara. Kemudianpekerjaan medan (lapangan) dilakukan untuk menjaga
ketelitian dan kebenarannya.
Setelah pekerjaan medan dilakukan,
dilaksanakanlah interpretasi akhir dan pengkajianatas pola atau susunan
keruangan (objek) dapat dipergunakan sesuai tujuannya.Untuk penelitian murni,
kajiannya diarahkan pada penyusunan teori, sementaraanalisisnya digunakan untuk
penginderaan jauh, sedangkan untuk penelitian terapan,data yang diperoleh dari
citra digunakan untuk analisis dalam bidang tertentu sepertigeografi,
oceanografi, lingkungan hidup, dan sebagainya.
Dalam menginterpretasi citra, pengenalan
objek merupakan bagian yang sangat penting,karena tanpa pengenalan identitas
dan jenis objek, maka objek yang tergambar padacitra tidak mungkin
dianalisis.Prinsip pengenalan objek pada citra didasarkan padapenyelidikan
karakteristiknya pada citra.Karakteristik yang tergambar pada citra
dandigunakan untuk mengenali objek disebut unsur interpretasi citra.
G. Unsur Interpretasi Citra
Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam mengamati kenampakan objek dalamfoto udara, yaitu:
1. Rona dan Warna
Rona atau tone adalah tingkat kecerahan atau
kegelapan suatu objek yang terdapatpada foto udara atau pada citra lainnya.
Pada foto hitam putih rona yang ada biasanyaadalah hitam, putih atau kelabu
(lihat gambar 4.2).Tingkat kecerahannya tergantungpada keadaan cuaca saat
pengambilan objek, arah datangnya sinar matahari, waktupengambilan gambar
(pagi, siang atau sore) dan sebagainya.
Pada foto udara berwarna, rona sangat
dipengaruhi oleh spektrum gelombangelektromagnetik yang digunakan, misalnya
menggunakan spektrum ultra violet,spektrum tampak, spektrum infra merah dan sebagainya.Perbedaan
penggunaanspektrum gelombang tersebut mengakibatkan rona yang
berbeda-beda.Selain itukarakter pemantulan objek terhadap spektrum gelombang
yang digunakan jugamempengaruhi warna dan rona pada foto udara berwarna.
2. Bentuk
Bentuk-bentuk atau gambar yang terdapat pada
foto udara merupakan konfigurasiatau kerangka suatu objek.Bentuk merupakan ciri
yang jelas, sehingga banyak objekyang dapat dikenali hanya berdasarkan
bentuknya saja.
Contoh: 1) Gedung sekolah pada umumnya
berbentuk huruf I, L, U atau empatpersegi panjang.
2) Gunung api, biasanya berbentuk kerucut.
3. Ukuran
Ukuran merupakan ciri objek yang antara lain
berupa jarak, luas, tinggi lereng danvolume. Ukuran objek pada citra berupa
skala, karena itu dalam memanfaatkan ukuransebagai interpretasi citra, harus
selalu diingat skalanya.Contoh: Lapangan olah raga sepakbola dicirikan oleh
bentuk (segi empat) danukuran yang tetap, yakni sekitar (80 m - 100 m).
4. Tekstur
Tekstur adalah frekwensi perubahan rona pada
citra.Ada juga yang mengatakanbahwa tekstur adalah pengulangan pada rona
kelompok objek yang terlalu keciluntuk dibedakan secara individual. Tekstur
dinyatakan dengan: kasar, halus, dansedang. Misalnya: Hutan bertekstur kasar,
belukar bertekstur sedang dan semak berteksturhalus.
Pabrik dapat dikenali dengan bentuknya yang
serba lurus dan ukurannya yang besar, jauh lebih besar dari ukuran rumah mukim
pada umumnya. Pabrik itu berasosiasidengan lori yang tampak pada foto dengan
bentuk empat persegi panjang dan ronanyakelabu, mengelompok dalam jumlah besar
(b). Lori pada umumnya digunakan untukmengangkut tebu dari sawah ke pabrik
gula.Oleh karena itulah maka pabrik itudiinterpretasikan sebagai pabrik
gula.Pada saat pemotretannya, pabrik itu sedangaktif menggiling tebu.Hal ini
dapat diketahui dari asapnya yang mengepul tebal dantertiup angin ke arah barat
daya.Pola perumahan yang teratur dan letaknya yangberdekatan dengan pabrik gula
mengisyaratkan bahwa perumahan itu merupakanperumahan karyawan pabrik gula.Atap
pabrik gula maupun atap perumahan karyawannya yang berona cerahmengisyaratkan
bahwa bangunannya merupakan bangunan baru.Hal ini diperkuatoleh kenyataan bahwa
pohon-pohonan di sekitar rumah tersebut baru mulai tumbuh.
5. Pola
Pola atau susunan keruangan merupakan ciri
yang menandai bagi banyak objekbentukan manusia dan bagi beberapa objek alamiah.
Contoh: a) Pola aliran sungai menandai
struktur geologis. Pola aliran trelis menandaistruktur lipatan.
b) Permukiman transmigrasi dikenali dengan
pola yang teratur,yaitu ukuran rumah dan jaraknya seragam, dan selalu menghadap
ke jalan.Kebun karet, kebun kelapa, kebun kopi mudah dibedakan dari hutan
atauvegetasi lainnya dengan polanya yang teratur, yaitu dari pola serta
jaraktanamnya.
6 Bayangan
Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau
objek yang berada di daerah gelap.Meskipun demikian, bayangan juga dapat
merupakan kunci pengenalan yang pentingbagi beberapa objek yang justru dengan
adanya bayangan menjadi lebih jelas.
Contoh: a) Lereng terjal tampak lebih jelas
dengan adanya bayangan, begitu jugacerobong asap dan menara, tampak lebih jelas
dengan adanya bayangan.
Foto-foto
yang sangat condong biasanya memperlihatkan bayangan objekyang tergambar dengan
jelas, sedangkan pada foto tegak hal ini tidak terlalumencolok, terutama jika
pengambilan gambarnya dilakukan pada tengahhari.
7. Situs
Situs adalah letak suatu objek terhadap objek
lain di sekitarnya. Misalnya permukimanpada umumnya memanjang pada pinggir
beting pantai, tanggul alam atau sepanjangtepi jalan.Juga persawahan, banyak
terdapat di daerah dataran rendah, dansebagainya.
8. Asosiasi
Asosiasi adalah keterkaitan antara objek yang
satu dengan objek yang lainnya.
Contoh:
Stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebihdari
satu (bercabang).
9. Konvergensi Bukti
Konvergensi bukti ialah penggunaan beberapa
unsur interpretasi citra sehinggalingkupnya menjadi semakin menyempit ke arah
satu kesimpulan tertentu.
Contoh: Tumbuhan dengan tajuk seperti bintang
pada citra, menunjukkan pohonpalem. Bila ditambah unsur interpretasi lain,
seperti situsnya di tanah becekdan berair payau, maka tumbuhan palma tersebut
adalah sagu.
H. Interpretasi Citra pada Bentang Alam dan Bentang Budaya
Bentang alam dan
bentang budaya merupakan objek dari penginderaan jauh.Melaluimetode penginderaan
jauh, keduanya dapat direkam oleh sensor sehingga menjadi citra.Dengan
interpretasi citra, unsur-unsur bentang alam dan bentang budaya dapat
dikenalidan hasilnya dapat dimanfaatkan sesuai dengan tujuan penelitian.
Di bawah ini disajikan contoh pengenalan
unsur bentang alam dan bentang budaya daricitra penginderaan jauh yang
disarikan oleh Sutanto (1992).
1. Unsur Bentang Alam
a. Sungai
Sungai
memiliki tekstur permukaan air yang seragam dengan rona yang gelapjika airnya
jernih, atau cerah jika keruh. Arah aliran sungai ditandai oleh bentuksungai
yang lebar pada bagian muara, pertemuan sungai memiliki sudut lancipsesuai
dengan arah aliran, perpindahan meander ke arah samping dan ke arahbawah
(muara), gosong sungai meruncing ke arah hulu dan melebar ke arahmuara (lihat
gambar 4.6 dan 4.7).
b.
Dataran Banjir
Dataran
banjir memiliki permukaan yang rata dengan posisi lebih rendah daridaerah
sekitar.Kadang-kadang dijumpai tempat-tempat yang tidak rata karenaadanya bekas
saluran atau adanya oxbow lake (danau tapal kuda).Dataran banjirmemiliki rona
yang seragam atau kadang-kadang tidak seragam, dan terdapatsungai yang
posisinya kadang-kadang agak jauh.
c. Kipas Aluvial dan Kerucut Aluvial
1) Kipas aluvial berbentuk kipas dengan
permukaan halus. Lereng bawahnyalandai (1 – 2 derajat) dengan bagian atas yang
curam, rona yang putih sampaikelabu putih dengan bagian bawah lebih gelap
karena adanya vegetasi yangpadat.
2) Kerucut aluvial bentuknya seperti kipas
aluvial dengan ukuran lebih kecil.Lerengnya curam (bisa mencapai 20 derajat).
d. Guguk Pasir (Beach Ridge)
Gubuk
pasir berbentuk sempit dan memanjang, lurus atau melengkung, igirrendah dengan
permukaan air yang datar, sejajar sama lain dan sejajar pantai.Tak terdapat
aliran permukaan dan erosi.Pada kawasan terbukti bentuknya sesuaigaris
tinggi.Daerah ini sering dimanfaatkan untuk tempat tinggal atau jalan.
e. Hutan Bakau
Hutan
bakau memiliki rona sangat hitam karena daya pantul terhadap cahayarendah,
ketinggian pohon seragam dan tumbuh pada pantai yang becek, tepisungai atau
peralihan air payau.
f. Hutan
Rawa
Hutan
rawa memiliki rona dan tekstur tidak seragam.Hal ini disebabkan
karenaketinggian pohonnya berbeda.Terletak antara hutan bakau dengan hutan
rimbadi kawasan pedalaman.
g. Sagu
dan Nipah
Sagu
dan nipah tergolong jenis palma. Perbedaannya adalah:
1) Sagu memiliki daun yang membentuk roset
(bintang) sedang nipah tidak.
2) Sagu memiliki rona yang gelap sedang nipah
berona cerah dan seragam.
3) Sagu tumbuh berkelompok sedang nipah
tidak.
4) Tangkai bunga sagu memantulkan cahaya
putih yang berasal dari tajuk bungasedang nipah tidak.
2. Unsur Bentang Budaya
a.
Jalan Raya dan Jalan Kereta Api
Jalan
raya dan jalan kereta api memiliki bentuk memanjang, lebarnya seragamdan
relatif lurus. Tekstur halus serta rona yang kontras dengan daerah sekitardan
pada umumnya cerah. Simpang jalan tegak lurus atau mendekati tegak lurus
b. Terowongan dan Jembatan
1) Pada terowongan nampak seperti jalan atau
jalan kereta api yang tiba-tibahilang pada satu titik dan timbul lagi pada
titik yang lain.
2) Pada jembatan nampak adanya sungai atau
saluran irigasi yang menyilangjalan, terdapat bayangan karena perbedaan tinggi
antara jembatan dengansungai. Badan jembatan umumnya lebih sempit dari jalan
yangdihubungkannya.
c. Stasiun Kereta Api, Terminal Bus, dan
Bandar Udara
1) Pada
stasiun kereta api terdapat bangunan rumah yang terpisah darisekitarnya, nampak
cabang rel kereta api dan gerbong kereta api. Padastasiun besar nampak rel yang
hilang pada satu sisi rumah dan timbul kembalipada sisi yang lain.
2) Pada
terminal bus nampak kawasan yang datar, teratur dan luas, terdapatbangunan
besar dengan deretan bus yang berjajar ke arah samping danjaraknya rapat.
3) Pada
bandar udara nampak lapangan yang luas, datar dan tekstur halus.Landasan yang
lurus, lebar dengan pola yang teratur nampak jelas.Terdapatgedung terminal,
tempat parkir pesawat dan kadang-kadang nampak pesawatterbangnya.
d. Lapangan
Sepakbola
Berbentuk
empat persegi panjang dengan ukuran teratur (5 : 4), dengan ronacerah dan
tekstur yang halus. Pada foto skala 1 : 5.000 nampak gawang di tengahgaris
belakang.
e.
Rumah Permukiman
1) Rumah mukim berbentuk empat persegi
panjang, terdapat bayangan ditengah-tengah bagian atapnya, terletak dekat jalan
dan ukuran rumah relative kecil.
2) Gedung sekolah bentuknya seperti I, L atau
U dengan halaman yang teraturdan bersih serta luas.
3) Rumah sakit merupakan bangunan seragam,
besar dan memanjang, polateratur dengan deretan bangunan yang terpisah satu
sama lain yangdihubungkan oleh bangunan penghubung. Memiliki halaman yang luas
untukparkir dan letaknya di tepi jalan.
4) Pabrik/industri memiliki gedung dengan
ukuran besar dan pada umumnyamemanjang, beberapa gedung sering bergabung dengan
jarak yang dekat(rapat). Terletak di pinggir jalan, terdapat tempat bongkar
muat barang,kadang-kadang nampak tangki air/bahan bakar, cerobong asap
dansebagainya.
5) Pasar memiliki bentuk dan ukuran gedung
yang teratur dan seragam. Polateratur dengan jarak rapat, terletak di tepi jalan
besar dan nampak konsentrasikendaraan bermotor dan tidak bermotor.
f. Tanah
Pertanian dan Perkebunan
1) Sawah berupa petak-petak persegi panjang
pada daerah datar, pada daerahmiring bentuk petak mengikuti garis tinggi.
Sering nampak saluran irigasi.Jika pada sawah tersebut terdapat tanaman padi,
memiliki tekstur yang halusdengan rona gelap pada usia muda, abu-abu pada usia
2 bulan dan cerahpada usia tua. Jika ditanami tebu, tekstur lebih kasar dari
padi dan tampakjalur lariknya.Tekstur dan rona nampak seragam pada kawasan yang
luas.
2) Perkebunan karet memiliki jalur lurus
dengan tinggi pohon seragam, jarak
tanaman
dalam jalur teratur demikian juga jarak antar jalur. Tekstur miripbeledu dengan
rona yang gelap.Terletak pada ketinggian 50 - 60 m daripermukaan laut dengan
relief miring.
3) Perkebunan kopi tampak sebagai deretan
lurus titik-titik hitam dan latar
belakang
cerah. Pohon pelindung lebih tinggi dan lebih jarang.Jarak tanamanteratur (3 -
4 m) dan tinggi tanaman 3 - 4 m. Terletak pada kawasan yangmiring sampai
ketinggian 1.500 m dari permukaan laut.Tanahnya gemburdan mampu meresap air
sampai dalam, dengan curah hujan lebih dari 2000m setiap tahun.
4) Perkebunan kelapa memiliki pola yang
teratur dengan rona yang cerah danjarak tanaman sekitar 10 m dengan tinggi
pohon mencapai 15 m. Terdapatpada daerah yang mudah meresap air dengan curah
hujan yang cukupbanyak. Tajuk pohon berbentuk bintang.
5) Perkebunan kelapa sawit memiliki tajuk
yang rapat dan berbentuk bintang.Teksturnya lebih halus dari pada tanaman
kelapa, rona gelap dengan jaraktanaman teratur (6 - 9 m) dan curah hujan 2.000
mm - 4.000 mm per tahun.
I. Peningkatan Pemanfaatan
Penginderaan Jauh
Pemanfaatan
penginderaan jauh sebagai salah satu sumberinformasi telah menunjukkan
peningkatan yang cukup pesat. Beberapa alasan mengapapemanfaatan penginderaan
jauh mengalami peningkatan antara lain:
1. Melalui
penggunaan citra akan diperoleh gambaran objek permukaan bumi denganwujud dan
posisi yang mirip dengan kenyataannya, relatif lengkap, dan dapat
meliputwilayah yang luas.
2. Dengan
adanya teknologi, objek yang terekam dalam foto udara memiliki kesan 3dimensi.
3. Melalui
citra, dapat diketahui gejala atau kenampakan di permukaan bumi
sepertikandungan sumber daya mineral suatu daerah, jenis batuan, dan lain-lain
dengancepat, yaitu melalui citra yang menggunakan sinar infra merah.
4. Citra
dapat dengan cepat menggambarkan objek yang sangat sulit dijangkau
olehpengamatan langsung (lapangan). Contohnya satu lembar foto udara meliputi
luas132 km2 direkam dalam waktu kurang 1 detik.
5. Dapat
menggambarkan atau memetakan daerah bencana alam dalam waktu yangcepat seperti
daerah yang terkena gempa, wilayah banjir, dan sebagainya.
6. Melalui
penginderaan jauh dapat diperoleh data atau informasi yang cepat, tepatdan
akurat.
J. Berbagai Pemanfaatan
Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh
bermanfaat dalam berbagai bidang kehidupan, khususnya di bidangkelautan,
hidrologi, klimatologi, lingkungan dan kedirgantaraan.
1. Manfaat di bidang kelautan (Seasat,
MOSS)
a. Pengamatan
sifat fisis air laut.
b. Pengamatan
pasang surut air laut dan gelombang laut.
c. Pemetaan
perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, dan lain-lain.
2. Manfaat di bidang hydrologi (Landsat,
SPOT)
a. Pengamatan
DAS.
b. Pengamatan
luas daerah dan intensitas banjir.
c. Pemetaan
pola aliran sungai.
d. Studi
sedimentasi sungai
3. Manfaat di bidang klimatologi (NOAA,
Meteor dan GMS)
a. Pengamatan
iklim suatu daerah.
b. Analisis
cuaca.
c. Pemetaan
iklim dan perubahannya.
4. Manfaat dalam bidang sumber daya bumi dan
lingkungan (landsat, Soyuz,SPOT)
a. Pemetaan
penggunaan lahan.
b. Mengumpulkan
data kerusakan lingkungan karena berbagai sebab.
c. Mendeteksi
lahan kritis.
d. Pemantauan
distribusi sumber daya alam.
e. Pemetaan
untuk keperluan HANKAMNAS.
f. Perencanaan
pembangunan wilayah.
5. Manfaat di bidang angkasa luar
(Ranger, Viking, Luna, Venera)
a. Penelitian
tentang planet-planet (Jupiter, Mars, dan lain-lain).
b. Pengamatan
benda-benda angkasa.
Dari uraian di atas,
jelaslah betapa besar manfaat pengamatan penginderaan jauh bagidunia Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.Oleh karena itu pengetahuan mengenaipenginderaan jauh
ini semakin perlu ditingkatkan dan dilembagakan.
Referensi
Hartati, Sri Sunarmo. 2003. Penginderaan Jarak Jauh dan Pengenalan
Sistem Informasi Geografi. Bandung: Penerbit ITB
Lillesana/Kiefer.1998. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press
Sutanto. 1987. Penginderaan Jauh. Yogyakara: Gajah Mada University Press.
Waseso, Bambang. 1996. Penginderaan Jauh Terapan. Jakarta: UI Press.
LEMBAR TUGAS
PENGINDERAAN JAUH
KOMPETENSI:Menginterpretasi foto udara
NO. FOTO :……………………...……… SKALA
:………………………………..
WILAYAH :………………….…………..
JENIS
FOTO :………………………………..
TAHUN :……………………………....
OBYEK
|
DESKRIPSI FOTO/GAMBAR
|
|||||||
RONA
|
BENTUK
|
UKURAN
|
TEKSTUR
|
P O L A
|
BAYANGAN
|
S I T U S
|
ASOSIASI
|
|
JALAN RAYA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
REL KERETA API
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SUNGAI
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PEMUKIMAN
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SAWAH
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar