Rabu, 07 Mei 2014

Bukit Batu,Bengkalis,Riau

Bukit Batu                                  


Kecamatan Bukit BatuKab Bengkalis

Kab Bengkalis
Bukit Batu merupakan salah satu dari 13 kecamatan di Kabupaten BengkalisProvinsi Riau. Sebagian besar penduduk bermukin di ibu kota Bukit Batu yakni Sungai Pakning. Dahulu Kecamatan Bukit Batu dikenal dengan julukan kota “Atas Minyak, Bawah Minyak“. Saat ini, selain hutan yang luas, sebagian besar wilayah Bukit Batu berisi perkebunan karet,sawit dan kelapa.

Luas Wilayah dan Topografi
Kecamatan Bukit Batu memiliki luas wilayah 1.128 km². Bukit Batu memiliki garis pantai yang cukup panjang karena berada di pesisis Selat Bengkalis – Selat Malaka. Rata-rata wilayah Bukit Batu bertanah gambut dan tanah liat.

Batas Wilayah
Sebelah Utara berbatasan dengan Pulau Bengkalis dan Selat Malaka dan Kota Dumai
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Mandau, Kec. Siak Kecil,  Kabupaten Siak
Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Mandau, Kota Dumai
Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Merbau, Kec. Bengkalis

Pembagian Wilayah
Kecamatan Bukit Batu terdiri dari 1 kelurahan (Sungai Pakning) dan 14 desa yakni:
1. Kel. Sei Pakning
2. Desa P. Jambi
3. Desa Dompas
4. Desa Sejangat
5. Desa Sei Selari
6. Desa Buruk Bakul
7. Desa Bukit Batu
8. Desa Sukajadi
9. Desa Parit I AA
10.Desa Temiang
11.Desa Api – Api
12.Desa Tenggayun
13.Desa Sepahat
14.Desa Tj. Leban
15.Desa B. Kerikil

Sungai, Gunung, Lembah
Ada dua sungai kecil yang melalui kecamatan Bukit Batu, yakni Sungai Siput dan Sungai di Desa Bukit Batu. Tidak ada gunung maupun lembah di wilayah ini.

Flora dan Fauna
Karena memiliki hutan yang relatif luas, kecamatan Bukit Batu menyimpan kekayaan flora dan fauna. Berbagai jenis burung (Srindit, Tekukur, Pipit, Elang, dll), ular dan reptil (phyton, daun, air, lidi, dll), mamalia (kera, monyet, rusa, babi, dll), berbagai jenis ikan air tawar. Berbagai jenis tananam baik di hutan maupun diperkebunan menghiasi bumi Bukit Batu. Selain itu, hutan mangrove banyak terdapat di tepian pantai.

Kekayaan Alam
Bukit Batu kaya dengan sumber daya hutannya. Bukit Batu pernah menjadi obyek untuk eksplorasi minyak bumi. Eksplorasi minyak banyak dilakukan di daerah perbatasan dengan Kecamatan Mandau dan Merbau yang kaya minyak. Sedangkan perusahaan terbesar yang ada Bukit Batu adalah unit pengolahan minyak Pertamina. (Pertamina UP II Sungai Pakning).

Iklim
Karena berada di posisi jalur katulistiwa dan dataran rendah, suhu rata-rata harian wilayah Bukit Batu cukup tinggi, berkisar 27°C – 34°C. Bukit Batu seperti daerah lain di Indonesia, hanya mengenal dua musim yakni kemarau dan penghujan.

Demografi
Jumlah Penduduk: 28.708 jiwa (14.854 pria, 13.854 wanita) – Data 2008
Kepadatan: 25,4 orang/km²
Wilayah Terpadat: Kel. Sei Pakning
Suku Bangsa: Melayu, Jawa, Tionghoa, Batak
Agama: Islam, Buddha, Kristen
Bahasa: Melayu, Indonesia, Jawa, Hokkian
Tingkat Pendidikan: –

Perekonomian
Perekonomian masyarakat Riau dibangun dari berbagai sektor, terutama dari pertanian tanaman pangan, perkebunan,dan pekerja di Pertamina UP II Sungai Pakning, nelayan, peternakan dan perdagangan.

Pertanian Tananam Pangan
Pertanian tanaman pangan meliputi sayur-mayur, buah-buahan (pisang, rambutan, nenas, mangga), padi, ubi kayu, jagung dll. Untuk lahan padi seluas 325 ha dengan produksi 1.137,50 ton per tahun.

Perkebunan
Sebagian besar wilayah Bukit Batu dipenuhi perkebunan karet, sawit dan kelapa. Luas area tanaman perkebunan rakyat mencapai 3.711 ha ; kelapa sawit 614 ha; kelapa 1.016 ;dan sagu 60 ha. Produksi tanaman perkebunan rakyat diantaranya karet 2.076 ton; kelapa sawit 1.335 ton; dan kelapa 243 ton.

Industri
Industri utama di Kecamatan Bukit Batu adalah kilang pengelolaan minyak yang dimiliki oleh Pertamina UP II Sungai Pakning. Disamping itu, terdapat industri kecil rakyat seperti kayu gergaji.

Infrastruktur
Lalu lintas melalui darat98%
Lalu lintas melalui laut2%
Jalan/gang aspal/beton22 Km
Jalan tanah12 Km
Jembatan6 Buah

Objek-Objek Wisata di Bukit Batu – Bengkalis

Objek-Objek Wisata di Bukit Batu – Bengkalis


1. Hutan Cagar Biosfer Unesco Bukit Batu
Kawasan Bukit Batu berpotensi untuk dikembangkan sebagai Desa Wisata, terlebih setelah terpilihnya Hutan Giam Siak Kecil – Bukit Batu (GBK-BB) sebagai salah satu dari 7 Cagar Biosfer Indonesia pada tahun Mei 2009 ini oleh lembaga dunia UNESCO. Dengan kucuran dana sekitar Rp 300 miliar, hutan rawa gambut Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil seluas 84.967 hektare dan Suaka Margasatwa Bukit Batu seluas 21.500 hektare merupakan bagian dari “eco-region” hutan Sumatera yang memiliki 159 jenis burung, 10 jenis mamalia, 13 jenis ikan, 8 jenis reptil berikut 52 jenis tumbuhan langka dan dilindungi.
Hutan Riau (Gambar:forestforclimate.wordpress.com)
Hutan Riau 
Kantung Semar - Nephentes
Kantung Semar (periuk kero) - Nephentes merupakan salah satu jenis tumbuhan yang hidup di hutan tropis Bukit Batu 

Pohon Meranti Sarang Punai (Gambar: www.flickr.com)

Pohon Meranti di hutan Bukit Batu sebagai tempat Sarang Burung Punai yang khas )
2. Rumah dan Makam Datuk Laksaman Raja di Laut
Hampir sebagian besar rakyat Indonesia pasti pernah mendengar lagu Iyeth Bustami “Datuk Lakamana Raja di Laut”. Datuk Laksamana merupakan gelar sekaligus titah dari Kerajaan Siak untuk menjaga keamanan di pesisir pulau berbatasan dengan selat Malaka ini. Konon Datuk/Encik Ibrahim merupakan Datuk Laksamana Raja Di Laut I yang berkuasa pada tahun 1767 M-1807 M. Ada empat datuk yang memerintah di Bukit Batu, tiga penerusnya adalah Datuk Khamis, Datuk Abdullah Shaleh dan Datuk Ali Akbar. Mereka digelari Datuk Laksamana II sampai IV.
Rumah Datuk Laksaman Raja di Laut
Rumah Datuk Laksaman Raja di Laut IV
Rumah Datuk Laksamana Dilaut IV, Datuk Ali Akbar terletak Di Desa Sukajadi, sekitar 35 kilometer dari Kota Sungai Pakning. Rumah peninggalan ini berbentuk panggung. Sekilas terlihat seperti rumah adat/ rumah tradisi di Kepulauan Riau. Berbentuk panggung dengan motif-motif melayu dibeberapa ornamen bangunannya. Banyak kisah-kisah mistis yang diungkapkan oleh warga setempat, terutama harimau jadian, buaya penunggu dan lain-lain. Ini terkait sumpah selama 100 tahun yang keramat. Nilai mistisnya ini menjadi penarik sekaligus faktor hambat bagi sebagian orang yang penasaran dengan makam Datuk Laksamana Raja Di Laut.
Makam Datuk Laksaman Raja di Laut (Gambar:bangasbersorak.blogspot.com)
Makam Datuk Laksaman Raja di Laut 
Tidak jauh dari rumah Datuk Laksamana Raja di Laut, akan terlihat dua makam Datuk penguasa laut. Yakni Datuk Laksamana III dan Datuk Laksamana IV. Kedua Makam ini terletak di belakang Masjid Jami’ Al haq. Mesjid tua peningggalan para Datuk ini dulunya.
3. Tenun Songket Bukit Batu
Salah satu budaya rakyat Bukit Batu adalah kerajinan tenun Songket yang menjadi ciri khas kerajaan Siak tempo dulu. Kerajinan tenun Songket traditional asli berasal dari Kecamatan Bukit Batu (dekat desa Bukit Batu).
Tenun Songket Bukit Batu (Gambar: wisatumelayu.com)
Tenun Songket Bukit Batu 
Sayang.. potensi wisata Bukit Batu tidak dikembangkan. Semoga dengan terpilihnya kawasan hutan Bukit Batu sebagai salah satu cagar biosfer dunia yang terdaftar di Unesco, maka pariwisata alam dan budaya Sungai Pakning-Bukit Batu dapat mulai bangkit. Namun, semuanya bisa bangkit tidak terlepas dari partisipasi masyarakat setempat.

SMAN 1 BUKIT BATU

SMAN 1 BUKIT BATU

” KAMI MENCARI DAN MEMBERI YANG BERMUTU”




                                                                                                       


VISI
Unggul dalam Mutu, Berbudaya dan santun dalam bertingkah laku serta memiliki kearifan terhadap lingkungan


MISI
  1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga siswa berkembang secara optimal sesuai dengan talentanya masing-masing
  2. Mendorong siswa berfikir cerdas, Kreatif dan Innovatif
  3. Menciptakan generasi yang cerdas emosional dan spiritual serta memiliki akhlakyang mulia
  4. Mengembangkan progam/latihan olahraga dan seni secara teratur
  5. Menumbuhkan semangat kebersamaan bagi seluruh warga sekolah sehingga tercipta  kondisi yang sehat, indah, nyaman, dan kondusif
  6. Menumbuhkan Semangat dan Watak warga sekolah untuk peduli terhadap lingkungan hidup



Gambar 1 :



Gambar 2 :



Gambar 3 :



Gambar 4 :



Gambar 5 :


Kamis, 24 April 2014

KARYA TULIS ILMIAH MAKANAN CEPAT SAJI

MAKANAN CEPAT SAJI
KARYA TULIS ILMIAH

oleh

Panca Putra Makmur
Widya Andriyani
Raja Rizka Dian Humairoh
Erfandi Fahmi Rizal
Rikky Ricardo Gultom



Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bukit Batu
Jl.Ahmad Yani,Sejangat
Sungai Pakning
2014



karya tulis ilmiah dengan judul
MAKANAN CEPAT SAJI









Dibaca dan disahkan pada 01 April 2014  oleh :


           Kepala SMAN 1 Bukit Batu                                                            Pembimbing,


Rahman,M.Pd                                                                    Lilik Hanifah,S.Pd
         NIP:19640401 198803 1 005




KATA PENGANTAR


            Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penulis mampu  menyelesaikan  Karya Tulis Ilmiah ini guna memenuhi tugas Bahasa Indonesia.

            Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk menginfomasikan kepada masyarakat  tentang dampak positif dan dampak negatif dari makanan siap saji.
            Kesulitan yang penulis hadapi adalah dalam pencarian referensi, dan pencarian data

            Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini,

1.Teman satu kelompok yang sudah membantu mebuat Karya Tulis Ilmiah.
2.Ibu Lilik Hanifah,S.Pd selaku guru yang sudah membimbing penulis dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
3.Teman-teman kelas Xl IPS C yang sudah mau berkerjasama dengan penulis dalam proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
            Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini , penulis bersedia di kritik oleh pembaca Karya Tulis Ilmiah.

            Harapan yang diinginkan penulis dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah adalah Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi masyarakat tentang dampak positif dan dampak negatif dari makanan cepat saji.




                                                                                                           Sungai Pakning,01 April 2014


                                                                                               
                              PENULIS







i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB l PENDAHULUAN
          1.1 Latar Belakang................................................................................................1
            1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
            1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................1
            1.4 Metode Penelitian............................................................................................1
BAB ll PEMBAHASAN
          2.1 Pengertian........................................................................................................2
            2.2 Sejarah.............................................................................................................2
            2.3 Kandungan Gizi..............................................................................................3
          2.4 Dampak Negatif..............................................................................................3
            2.5 Dampak Positif................................................................................................4
BAB lll PENUTUP
          3.1Kesimpulan....................................................................................5
          3.2 Saran.............................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
         





           


ii
BAB l
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Di zaman sekarang keberadaan restoran-restoran fast food yang semakin menjamur di kota-kota besar di Indonesia.Makanan yang tersedia dalam waktu cepat dan siap di santap,seperti fried chiken, hamburger atau pizza.Mudahknya memperoleh makanan siap saji dipasaran memang memudahkan tersedianya variasi pangan sesuai selera dan daya beli.Makanan di restoran fast food ditawarkan dengan harga terjangkau dengan kantong mereka, servisnya cepat dan jenis makanannya memenuhi selera sehingga kehadiran makanan cepat saji mempengaruhi pola makan masyarakat.

1.2  Rumusan Masalah
1.Apakah makanan siap saji berpengaruh terhadap kesehatan manusia ?
2.Apa akibat dari konsumsi makanan siap saji ?

1.3 Tujuan Penelitian
1.Untuk mengetahui dampak positif dan dampak negatif dari makanan siap saji.
2.Untuk melatih diri menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

1.3  Metode penelitian
       Dalam penyelesaian Karya Tulis Imliah ini penulis menggunakan metode pengumpulan data dan searching internet.












          1



BAB ll
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
           
Makanan cepat saji (fast food) adalah makanan yang tersedia dalam waktu
cepat dan siap disantap, seperti fried chiken, hamburger atau pizza. Mudahnya
memperoleh makanan siap saji di pasaran memang memudahkan tersedianya variasi pangan sesuai selera dan daya beli. Selain itu, pengolahan dan penyiapannya lebih mudah dan cepat, cocok bagi mereka yang selalu sibuk.
2.2 Sejarah

Meskipun restoran siap saji sering dilihat sebagai representasi teknologi modern, konsep "makanan yang siap dibawa" sama tuanya dengan kota-kota sendiri. Variasi-variasi yang unik dapat ditemukan dalam sejarah berbagai kebudayaan. Kota-kotaRomawi kuno memiliki stand-stand roti dan minyak zaitun. Budaya Asia Timur memiliki toko-toko mie. Roti pipih dan falafel banyak dijual di toko-toko seperti ini di Timur Tengah. Makanan siap saji populer di India termasuk Vada pav, Papri chaat,Bhelpuri, Panipuri dan Dahi vada. Di negara-negara berbahasa Perancis di Afrika Barat, sementara stand-stand kaki lima di dalam dan di sekitar kota-kota besar terus menjual berbagai jenis makanan siap saji, sate yang dibakar, yang dikenal sebagai "brochette" (jangan dikacaukan dengan roti snack dengan nama yang sama di Eropa).
Britania Raya
Makanan siap saji telah ada di Britania Raya sejak setidak-tidaknya zaman Romawi, meskipun perbedaan antara menu makanan siap saji dan restoran-restoran siap saji kasual kadang-kadang tidak jelas. Sebelum zaman modern, makanan siap saji di negara ini termasuk pie daging dan pastri serta gorengan dan berbagai jenis kue.
Pada Abad Pertengahan di berbagai kota besar bisa ditemukantoko pie atau dapur-dapur yang menjual makanan seperti ini. Pubdan kedai minuman setempat juga memberikan berbagai jenis "makanan siap saji", meskipun tidak selalu tersedia cepat.

2
 Amerika Serikat
Pada 1867, Charles Feltman, seorang tukang daging Jerman, membuka tempat
penjualan hot dog pertama di Coney Island diBrooklyn, New York City, meskipun asal-usul
istilah ini masih diperdebatkan. World's Columbian Exposition (Chicago 1893) dan St. Louis World's Fair pada 1904 disebut sebagai promosi masal pertama untuk sejumlah makanan yang siap dibawa, termasuk hot dog, kerucut es krim dan teh es.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah McDonald's
McDonald's, rantai makanan siap saji terbesar di dunia dan merek yang paling sering dihubungkan dengan istilah "makanan d siap saji", didirikan sebagai sebuah restoran drive-in barbecuepada 1940 oleh Richard J. dan Maurice McDonald. Setelah menyadari bahwa keuntungan terbesar mereka berasal dari hamburger, kedua saudara ini menutup restoran mereka selama tiga bulan dan membukanya kembali pada 1948 sebagai sebuah stan dengan menu sederhana berupa hamburger, kentang goreng, milkshake, kopi, dan Coca-Cola, yang dilayankan dalam bungkusan kertas yang langsung dibuang.
Hasilnya, mereka dapat memproduksi hamburger dan kentang goreng terus-menerus, tanpa menunggu pesanan pelanggan, dan menyajikannya dengan segera. Hamburger seharga 15 sen, sekitar setengah harga makanan lainnya. Metode produksi singkat ini, yang disebutnya "Sistem pelayanan kilat" (Speedee Service System) dipengaruhi oleh inovasi jalur produksi oleh Henry Ford.
2.3 Kandungan Gizi

Secara umum makanan cepat saji mengandung kalori, kadar lemak, gula dan
sodium (Na) yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin A, asam akorbat, kalsium dan
folat. Dan berikut ini gambaran kandungan nilai gizi dari beberapa jenis makanan
cepat saji yang saat ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena pengaruh tren
globalisasi :


3
1. Komposisi gizi Pizza (100 g)
 Kalori (483 KKal), Lemak (48 g), Kolesterol (52 g), Karbohidrat (3 g),
Gula (3 g), Protein (3 g).
2. Komposisi gizi Hamburger (100 g)
Kalori (267 KKal), Lemak (10 g), Kolesterol (29 mg), Protein (11 g),
Karbohidrat (33 g), Serat kasar (3 g), Gula (7 g).
3. Komposisi gizi Donat (I bh = 70 g)
Kalori (210 Kkal), Lemak (8 g), Karbohidrat (32 g), Serat kasar (1 g), Protein
(3 g), Gula (11 g), Sodium (260 mg).
4. Komposisi gizi Fried Chicken (100 g)
Kalori (298 KKal), Lemak (16,8 g), Protein (34,2 g), Karbohidrat (0,1 g).
5. Siomay 170 gr 162 kalori
6. Mie bakso sepiring 400 kalori
7. Chicken nugget 6 potong: 250 kalori
8. Mie Instant (1 bungkus) 330 Kalori
9. Kentang goreng mengandung 220 kalori
10. Chicken nugget: protein 15,5%, lemak 9,7%, karbohidrat 66,7%
2.4 Dampak Negatif

1. Meningkatkan Risiko Serangan Jantung
 Kandungan kolesterol yang tinggi pada makanan cepat saji dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Pembuluh darah yang tersumbat akan membuat aliran darah tidak lancar yang dapat mengakibatkan terjadinya serangan jantung koroner.

                                                                        3
2. Membuat Ketagihan
 Makanan cepat saji mengandung zat aditif yang dapat membuat ketagihan dan merangsang untuk ingin terus memakannya sesering mungkin.
3. Meningkatkan Berat Badan
 Jika suka mengonsumsi makanan cepat saji dan jarang berolahraga, maka dalam beberapa minggu tubuh akan mengalami penambahan berat badan yang tidak sehat. Lemak yang di dapat dari mengonsumsi makanan cepat saji tidak digunakan dengan baik oleh tubuh jika tidak berolahraga. Lemak inilah yang kemdian tersimpan dan menumpuk dalam tubuh.

4. Meningkatkan Risiko Kanker
 Kandungan lemak yang tinggi yang terdapat dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan
risiko kanker, terutama kanker payudara dan usus besar.
5. Memicu Diabetes
 Kandungan kalori dan lemak jenuh yang tinggi dalam makanan cepat saji akan memicu terjadinya resistensi insulin yang berujung pada penyakit diabetes. Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespon insulin sehingga  menurunkan penyerapan glukosa yang menyebabkan banyak glukosa menumpuk di aliran darah.
6. Memicu Tekanan Darah Tinggi
 Garam dapat membuat masakan menjadi jauh lebih nikmat. Hampir semua makanan makanan cepat saji mengandung garam yang tinggi. Garam mengandung natrium, ketika kadar natrium dalam darah tinggi dan tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal, volume darah meningkat karena natrium bersifat menarik dan menahan air. Peningkatan ini menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh yang menyebabkan tekanan darah tinggi

2.5 Dampak Positif
Ø  Mudah dibeli atau didapat
Ø  Lebih cepat dan instant
Ø  Praktis

4

BAB lll
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Semakin berkembangnya iptek semakin mudah membuat suatu penemuan yang dapat menimbulkan dampak baik dan buruk seperti salah satu contohnya masakan siap saji ini yang sudah tercampur dengan banyaknya zat yang terkandung.

3.2 Saran

Dalam era ini kita harus pintar-pintar memilih makanan mana yang baik dan tidak baik untuk kesehatan karena jika kita salah memilih akan berdampak buruk bagi kesehatan kita.





























5
DAFTAR PUSTAKA

 Khomsiyah K.D. 1998. Pola Konsumsi Fast Food Dan Status Gizi Remaja Pengunjung Beberapa Restoran Fast Food di Semarang. Skripsi FKM UNDIP Semarang. Diakses tanggal 14 Agustus2011.

 Heryanti, E. 2009. Kebiasaan Makanan Cepat Saji (Fast Food Modern) di Asrama UI Depok. Skipsi FKM UI. Diakses tanggal 16 Januari 2012.